Jumat, 17 September 2010

part 5

minggu ini Anin membawa sebuket bunga liar yg dipetiknya di jalanan saat menuju pemakaman . bunganya cantik sekali , berwarnawarni bagai pelangi di balik plastik bening bercorak pita yg membungkusnya .

tak ada firasat buruk apaapa saat Anin meninggalkan makam Adit , tapi Anin melihat lakilaki itu lagi .

kali ini dia memakai topi baseball , jaketnya lebih lusuh dari yg minggu kemarin , tapi tangannya masih di balik jaket - pasti nmenyembunyikan bunga itu , aku harus lebih berhatihati sekarang -

"ini bunganya" si lakilaki tak menatap Anin . tangannya menjulur dari balik jaket dan setangkai mawar putih berada di ujungnya .
"saya ga mau beli bunga mas" ucap Anin sambil berjalan lurus .
"gratis" si lelaki mengikuti Anin dengan malas .
"saya ga suka bunga"
si lelaki tersenyum meremehkan , "aneh"
"apa ? kamu mengatakan saya apa tadi ?" Anin terhenti dari langkahnya , berbalik menghadap si lelaki .
"saya bilang mba aneh , puas ?" ikut berhenti , mata si lelaki mendelik .
"maksud kamu apa , hah ?"
"sekarang pikir , mana ada perempuan yg ga suka bunga ?"
"ada . saya . kenapa ? keberatan kalau ada yg tidak suka bunga seperti saya ?"
"sshh ! susah ngomong sama mba , nih" si lelaki meraih kasar tangan Anin dan membenamkan setangkai mawar itu di genggamannya .
"saya ga mau mas"
"udah terima aja , pegang lima menit . kalau masih ga suka , buang sendiri"
"kamu aja yg buang , kamu kan tau saya ga suka bunga"
"saya ga mau ngebuang bunga lagi" si lelaki berbalik dan berlari menjauh meninggalkan Anin yg kebingungan .
"yg aneh itu kamu !" teriak Anin pada punggung si lelaki .

bunga itu masih di tangan Anin , dia bingung memandang mawar yg merekah itu - tak ada bedanya dengan mawarmawar lain -

Anin membuang mawar itu tanpa hati dan berjalan pulang . tapi belum sampai lima meter , langkahnya terhenti . pikirannya seolah dipanggil oleh sesuatu . dia berbalik dan melihat mawar itu masih tergeletak di sana .

mawar itu memanggilnya .

Anin setengah berlari menghampiri sang mawar , memungutnya , dan mencium harumnya . wangi .

Anin tersenyum , mendadak hatinya lebih berwarna . Anin pun berjalan kembali , pulang membawa setangkai mawar putih .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar