Jumat, 17 September 2010

part 1

part 1

by Nurul Ayu Oktavianti on Thursday, 16 September 2010 at 21:12
tok .. tok .. tok ..
tok .. tok ..
"iya sebentar , sabaar" sahutan ringan dari dalam rumah mungil terdengar .
ceklek - kenop pintu berputar .
lelaki berambut hitam yg agak gondrong itu tersenyum kecil .
gadis yg kini terbengongbengong hanya diam sambil mematahkan kepalanya .
sang lelaki mendesah , lalu menelengkan kepalanya , mengajak keluar .
kening gadis itu berkerut dan bibirnya sedikit mengerucut .
"sebentar aja" ucap lelaki itu pelan , menyakinkan .
setelah beberapa detik menyipitkan mata dgn penuh keheranan , si gadis menutup pintu dan menguncinya .
"ayo" sambil menekuk tangannya di depan perut , tubuh si lelaki berputar .
sebelah tangan si gadis menyelinap di antara ruang kosong yg disediakan tangan tadi .
mereka hanya berjalan sebentar , sekitar 5 langkah dari daun pintu .
lalu setelah mereka menginjak anak tangga keempat , sang lelaki diam , dia duduk .
"ayo duduk , kita tak akan pergi jauh dari rumah mungilmu" begitu penjelasan si lelaki ketika air muka kebingungan si gadis bertambah jelas .
"ada apa sih ?"
"aku mau berbicara sedikit serius" wajah si lelaki berubah dingin , pandangannya lurus menatap jalanan .
"bicara apa ?"
"mmh , nona Salsabila Anindya Lotusyaf , " si lelaki menarik nafas pelan , pandangannya berpindah ke mata si gadis , jemarinya menggenggam tangan si gadis erat .
"iya ?"
"boleh aku meminta satu hal padamu ?"
"apa ?" suaranya lembut , pandangan matanya teduh .
"peluk aku"
lagilagi wajah Anin
menunjukkan kebingungan , tapi ia membiarkan kedua tangannya melebar , memberi ruang bagi tubuh si lelaki .
si lelaki langsung memeluk tubuh kecil di sampingnya , erat dan hangat .
"ada apa sebenarnya , Adit ?" kepala Anin bersandar di bahu Adit , tangannya mengusap punggung Adit lembut .
hening
10 menit , waktu yg dirasa cukup untuk Adit memeluk Anin , ia melepas pelukannya .
"ada apa sayang ?"
Adit tidak menjawab , ia malah merogoh sakunya .
secarik kertas .
"apa itu ?"
"katakan padaku , bahwa kau berjanji untuk membacanya ketika aku hilang dari pandanganmu" kata Adit sambil meletakkan kertas biru muda itu di telapak tangan Anin .
"tapi , kertas apa - "
JELEGEEEERR
hujan rintik datang tanpa permisi ketika Adit menaruh telunjuknya di bibir Anin .
lalu ia melihat langit dan tersenyum kecil .
"sudah waktunya"
"waktu apa ? aku ga ngerti , dit"
"waktunya untuk pulang , hujan" ucap Adit sambil tersenyum jahil .
ia bangkit , menggapai kepala Anin dan mencium keningnya sekilas .
Adit menuruni sisa anak tangga perlahan dan Anin bergerak menuju pintu , sibuk membukanya .
suara tapakan kaki Adit ke tanah basah terdengar nyaring .
ketika pintu berhasil di buka , ketika itu pula suara yg berbeda mendominasi .
BRUUGG !!
Anin menoleh , mencari tahu .
"Adiiiiiitt !!" yg ia dapati adalah Adit jatuh tersungkur di tanah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar